Nikon akhirnya memperkenalkan format kamera mirrorless mereka untuk mengisi gap antara seri Coolpix dan seri DSLR mereka. Format yang diberi nama Nikon 1 ini memakai mount lensa baru bernama CX mount, dengan sensor berukuran 13.2 x 8.8mm alias 2,7x crop factor. Sebagai langkah awal diluncurkan dua tipe kamera yaitu Nikon C1 dan Nikon J1 serta beberapa pilihan lensa seperti 1 Nikkor 10-30mm VR (setara 28-80mm), lensa tele 30-110mm VR (setara
80-300mm), lensa fix 10mm (setara 27mm) dan lensa all-round 10-100mm VR (setara 28-280mm).
Kedua kamera yang baru saja diluncurkan punya spesifikasi yang cukup
lumayan, terutama dalam kinerja auto fokusnya yang sangat cepat dengan
mengandalkan hybrid AF, yaitu kombinasi antara deteksi kontras dan deteksi fasa. Berikut fitur kedua kamera Nikon J1 dan Nikon V1 :
Nikon J1
- sensor 10 MP CMOS
- 73 titik AF
- prosesor dual core Expeed 3
- layar 3 inci, 461 ribu piksel
- ada manual mode dan RAW tapi diakses lewat menu
- burst 10 fps
- ISO 100-3200, bisa ditingkatkan sampai ISO 6400
- lampu kilat dengan Guide Number 5
- full HD video, audio stereo, H.264
- baterai EN-EL20, bisa hingga 230 kali jepret
Nikon V1 sama seperti J1 kecuali :
- bodi berbalut magnesium-alloy
- resolusi layar 900 ribu piksel
- ada jendela bidik elektronik dengan resolusi tinggi
- ada shutter mekanik
- tidak ada lampu kilat (flash) built-in
- ada input untuk mikrofon stereo
- baterai EN-EL15, bisa sampai 400 kali jepret
Nikon 1 |
Karena tidak ada built-in flash di Nikon V1, untuk
menyiasatinya Nikon telah mendesain konsep baru flash eksternal tanpa
baterai (jadi ditenagai dari baterai kamera) bernama SB-N5 yang dipasang
di accesory port (flash ini tidak kompatibel dengan flash hot shoe kamera Nikon lainnya). Flash mungil seharga 1 jutaan ini bisa di bounce dan swivel meski
hanya punya Guide Number yang kecil. SB-N5 juga dilengkapi satu lampu
LED yang bisa dimanfaatkan untuk menambah pencahayaan saat merekam
video.
0 comments:
Post a Comment