Bagi fotografer landscape atau makro, mendapat foto yang tajam merupakan
hal yang penting dan perlu diupayakan dengan segala cara. Hal ini
karena foto yang tajam mampu menampilkan detail yang sanggup direkam
kamera sehingga saat melihat foto kita bisa membayangkan detil aslinya.
Hal ini agak berkebalikan dengan foto potret yang terkadang dibutuhkan
hasil yang lebih soft untuk menyamarkan bintik di kulit seperti jerawat
atau pori-pori yang kasar.
Digital Sharpening Tools |
Pada dasarnya foto yang tajam harus diupayakan didapat dari teknik
fotografi yang tepat, dan didukung oleh lensa yang juga baik. Di era
digital ini manipulasi komputer bisa membuat foto digital menjadi lebih
tajam, misalnya dengan picture style di kamera atau sharpening di
software komputer. Adakalanya kita menganggap kemudahan olah digital
sebagai jalan pintas untuk menghasilkan foto yang bagus, sehingga
mengabaikan upaya di lapangan untuk mendapat foto terbaik. Padahal
banyak faktor yang bisa membuat foto jadi tidak nampak tajam sehingga
meski diolah dengan digital sharpening maka tetap hasilnya tidak
memuaskan, bahkan jadi tampak tidak natural (muncul jaggies di bagian
tepi).
Digital Sharpening |
Untuk mendapat foto yang tajam, beberapa hal ini bisa diupayakan :
- kenali lensa anda, cari pada bukaan berapa lensa tersebut memberi ketajaman terbaiknya (biasanya pada f/8 untuk lensa zoom dan f/4 untuk lensa fix)
- untuk lensa zoom, kenali pada fokal berapa foto akan tampak soft, biasanya pada ujung terpanjang lensa zoom (misal lensa 55-200mm akan nampak soft di 200mm) maka hindari memotret dengan fokal yang membuat foto jadi soft
- hindari getaran saat memotret, meski lensa atau kamera modern punya stabilizer, namun akan lebih baik memakai tripod meski tampaknya repot dan ribet tapi hasilnya akan lebih tajam
- bila tidak ada tripod, hindari memotret dengan memilih kecepatan shutter yang terlalu lambat, gunakan rumus 1/panjang fokal (untuk hasil yang tajam saat memakai fokal 200mm maka setidaknya pakailah shutter 1/200 detik)
- upaya lebih teliti bisa dilakukan seperti mengkombinasikan pemakaian tripod, mirror lock up dan self timer atau bahkan remote.
Nah, bila sudah didapatkan foto yang tajam berkat upaya diatas, barulah
kita pikirkan lagi apakah masih perlu dilakukan penajaman secara digital
(software). Teknik ini berupaya untuk membuat kesan tajam, dengan
meningkatkan kontras pada bagian tepi. Perlu diingat kalau hasilnya
tidak akan melampaui detil yang bisa ditangkap oleh resolusi sensor,
melainkan hanya memberi detil lebih tampak menonjol. Adakalanya dengan
memberi sedikit efek sharpening secara digital bisa didapat hasil yang
lebih tajam dan menarik. Namun hindari menerapkan efek ini secara
berlebihan karena hasil fotonya akan tampak tidak natural.
0 comments:
Post a Comment