Thursday, May 30, 2013

Membuat Lampu Tampak Seperti Bintang Dengan Efek Starburst

Purple Clouds ????
Membuat sumber cahaya malam hari tampak berpendar seperti bintang membuat foto malam kita tampak lebih keren. Efek ini biasanya disebut efek starburst. Untuk membuat starburst, hal mendasar yang harus kita pahami adalah membuat bukaan lensa sekecil mungkin, artinya kita sebaiknya menggunakan angka aperture yang besar (f/11 s.d f/22) dan sebaiknya memanfaatkan lensa yang memiliki focal length lebih pendek.
Kenapa harus seperti itu? well, penjelasannya akan panjang. Singkatnya adalah secara fisika cahaya akan mengalami difraksi (penyebaran) saat melewati lubang sempit (hmm sempit…). Sifat penyebaran cahaya inilah yang membuat sumber cahaya (lampu, bulan, matahari) akan terlihat berpendar dan memiliki lidah, jumlah lidah akan bergantung pada jumlah bilah (blade) aperture dalam lensa anda, lihat spek lensa yang anda miliki, pasti akan ada tertulis “aperture blade”. Sementara untuk menjawab kenapa sebaiknya memilih angka f yang besar dan focal length yang lebih pendk, silahkan baca artikel Memahami Angka Aperture Dalam lensa dan Memahami Aperture.

Kalau masih belum jelas, silahkan lihat gambar berikut ini:
Starburst lampu malam
Gambar diatas menunjukkan, semakin kecil bukaan (angka f semakin besar), lidah cahaya akan semakin maksimal. Sementara di angka f yang kecil, sumber cahaya tampak tanpa burst sama sekali.

Tips Foto Starburst Malam Hari:

lite-bright
  1. Gunakan Tripod – Memotret malam hari dengan angka f yang besar, misal foto diatas dengan f/18, membuat shutter speed akan sangat lama, bfoto diatas 25 detik kenapa?. Jadi pastikan anda memakai tripod agar hasil foto tidak seperti lukisan grafiti.
  2. Perhatikan setting kamera – Untuk jenis foto seperti ini, gunakan angka f yang besar: f/11 atau lebih besar. Set ISO di angka yang rendah, dibawah 400, karena kita akan memotret long exposure. Anda bisa menggunakan mode manual maupun aperture priority, yang jelas perhatikan angka metering kamera. Untuk pemotretan malam hari seperti ada kecenderungan hasil akan over exposure (terlalu terang), jadi pakai exposure compensation angkanya bervariasi tergantung dari lingkungan sekitar, coba pakai under 1 stop sebagai awal dan sesuaikan setelahnya.
  3. Setting Fokus – Dengan angka aperture besar, kita tidak akan terlalu pusing memikirkan fokus, namun kalau mau aman ambil titik fokus secara manual, atau set di infinity.
  4. Manfaatkan highlight alert kamera – anda tahu kan? itu lho peringatan bling-bling yang muncul di LCD saat kita memotret subyek yang terang.
  5. Mulai Memotret – dan jangan malas mengulang dan mengubah setting kalau hasilnya belum sesuai keinginan.
Oke selamat mencoba.

Monday, May 27, 2013

Cara Setting Fokus Lensa Ke Infinity

Saat kita akan memotret sebuah obyek foto yang secara khusus sulit untuk dicari fokusnya, misalnya: foto kembang api, foto star-trail, atau foto bulan, atau hampir semua obyek foto yang jaraknya sangat jauh; kita bisa menggunakan titik fokus infinity (tak hingga) di lensa. Dengan mengeset titik fokus di infinity ini, semua benda yang jaraknya sangat jauh bisa tetap terlihat tajam di foto.


2012 06 09 fokus infinity lensa

Bagaimana caranya?
  1. Cari benda yang sembarang yang jaraknya lumayan jauh, set fokus disitu.
  2. Ganti mode fokus dari autofocus ke manual focus, gunakan tombol di lensa anda untuk mengganti mode fokus
  3. Putar focusing ring: di lensa Nikon & Sigma putar habis ke kanan, di lensa Canon putar habis ke kiri, sampai anda melihat simbol infinity – ∞
  4. Biarkan mode fokus tetap di manual focus, sekarang waktnya anda memotret bulan.
Nah, selamat mencoba.

Friday, May 24, 2013

Arti dan Istilah Pada Penamaan Lensa DSLR Nikon

lensa nikon
Aturan penamaan lensa Nikon kadang cukup membingungkan, karena mereka menggunakan huruf dan singkatan untuk mengenali komponen-komponen lensa. Dalam artikel ini kita akan mengenal singkatan-singkatan yang dipakai dalam lensa Nikon, sehingga akan mudah bagi anda mengerti spesifikasi lensa hanya dengan melihat namanya, cukup berguna terutama saat kita akan membeli sebuah lensa.

AF

Singkatan dari Auto Focus, artinya lensa bisa fokus secara otomatis melalui kamera.

AF-D – Auto Focus with Distance Information

Artinya same seperti AF dengan tambahan bahwa lensa mampu mengirim informasi jarak antara obyek foto dan lensa ke kamera yang oleh kamera akan dipakai untuk menentukan metering

SWM – Silent Wave Motor

Lensa dengan nama ini memiliki kemampuan mengganti fokus dari auto focus ke manual focus secara cepat hanya dengan memutar focusing ring, tanpa harus mengganti mode focusing seperti hanlanya di lensa AF-D

AF-S – Auto Focus Dengan Silent Wave Motor

Lensa AF-S memiliki motor didalamnya sehingga bisa bekerja dengan semua jenis kamera DSLR Nikon yang tidak memiliki motor sendiri; kamera ini antara lain: D40/D40X, D60, D5000.

IF – Internal Focusing

Lensa mampu mencari fokus secara cepat hanya dengan menggerakkan elemen-elemen internal tanpa harus menggerakkan barel lensa (tanpa harus menggerakkan dan atau memanjangkan bagian depan lensa). Lensa dengan fitur IF mampu mencari fokus lebih cepat dibandingkan lensa non IF, lensa ini antara lain: Nikon 18-200mm f/3.5-5.6 VR II dan Nikon 70-200mm f/2.8 VR II.

RF – Rear Focusing

Cara lensa mencari fokus adalah dengan menggerakkan elemen internal di bagian belakang lensa.

G

Jika anda melihat huruf G dibelakang aperture lensa, misalnya: Nikon 50mm AF-S f/1.4G, artinya bahwa lensa tersebut tidak memiliki ring untuk mengatur aperture. Hampir semua lensa modern Nikon bertipe G.

Micro

Artinya sama dengan Macro, artinya lensa dengan spesialisasi untuk fotografi makro (jarak dekat).

PC-E – Perspective Control with Electronic Diapragm

Memungkinkan teknik tilt-shift, alias lensa bisa digeser dan dibengkokkan.

ED – Extra Low Dispersion

Adalah lensa dengan chromatic aberration minimal, lensa ini tidak menyebarkan cahaya yang membuat munculnya chromatic aberration di foto. Apa itu Chromatic Aberration?

DC – Defocus Control

Lensa dengan fitur ini memungkinkan kita mengontrol bokeh (apa itu bokeh?), yang biasanya bagus untuk foto potret.

VR – Vibration Reduction

Memungkinkan kita menggunakan lensa dalam shutter speed yang rendah hanya dengan memeganngya tanpa harus membutuhkan tripod. Lensa dengan VR dilengkapi dengan sensor gerakan yang mendeteksi pergerakan tangan dan kemudian mengkompensasinya sehingga bisa meminimalisir blur.

SIC – Super Integrated Coating

Lensa dengan fitur ini mampu menghasilkan warna yang lebih bagus dan biasanya mampu mengeliminir ghosting dan flare.

N – Nano Crystal Coat

Huruf N biasanya ditampilkan dengan stiker emas dibagian atas. Lensa dengan nano crystal coat mampu meminimalkan ghosting dan internal flare sehingga foto yang dihasilkan bisa lebih jernih (clarity).

Dx

Lensa dengan huruf DX berarti lensa tersebut khusus didesain untuk digunakan dengan kamera DX milik Nikon seperti D3000/D5000/D90/D300s. Lensa DX juga bisa dipakai dikamera full frame Nikon (FX), hanya resolusi foto yang dihasilkan hanya separuhnya.

Contoh:

nikon 24mm lensa
Jika anda amati lensa pada foto diatas, nama resminya adalah “AF-S Nikkor 24mm 1:1,4G ED”, bisa kita baca bahwa ini adalah lensa Nikon (Nikkor = Nikon) dengan panjang focal 24mm dengan aperture minimum f/1.4, memiliki auto-focus didalamya yang dilengkapi dengan Silent-wave motor (AF-S), tanpa ring aperture (G) dan menggunakan gelas dengan dispersi sangat rendah (ED). Huruf N besar disamping kanan berarti ia menggunakan Nano Crystal Coat.

Tuesday, May 21, 2013

Pesan Error Pada kamera DSLR Nikon

Sebuah pesan error muncul di kamera DSLR Nikon anda, kesal bukan? Semua kamera DSLR Nikon modern seperti Nikon D3000, D5000, D40/D40x, D60, D80, D90, D300/D300s, D700, D3 maupun D3s menampilkan pesan error spesifik saat muncul masalah didalam kamera.Saat sebuah pesan error muncul, sebenarnya itu adalah niat baik dari produsen kamera untuk mengurangi kebingungan dan membantu anda memecahkan masalah yang muncul, jadi jangan panik.
Berikut beberapa pesan error yang sering muncul dan solusinya:


Pesan “Err” yang Berkedip

Saat melihat pesan tersebut muncul di panel LCD atas maupun bagian belakang, itu menunjukkan adanya fungsi kamera yang tidak normal. Bukan berarti kamera-nya jelek. Error ini muncul lumayan sering pada kamera DSLR Nikon gres yang kadang antar koneksi elektronisya mengandung minyak dari proses manufakturing. Dan pesan “Err” ini lumayan mudah disembuhkan.
Yang perlu anda lakukan adalah mematikan kamera, melepas lensa dan membersihkan sambungan kontak antara kamera dan lensa dengan lap bersih dan kering. Kalau setelah itu pesan “Err” masih muncul, coba lepaskan batere lalu pasang lagi. Kalau setelah langkah ini pesan “Err” masih muncul, jangan panik, bawa kamera anda ke service center Nikon.

Pesan “fEE” Berkedip

Pesan ini hanya muncul saat kita menggunakan lensa generasi tua seperti Nikon 50mm f/1.4D yang dilengkapi ring aperture dan ring tersebut tidak diset di posisi aperture minimum. Saat mengganti lensa, mungkin secara tidak disengaja anda memutar ring aperture pada lensa, sehingga memicu pesan error.
Solusinya adalah dengan memutar ring aperture pada posisi f-angka terbesar (bukaan minimum), seperti pada f/16 pada lensa diatas.

Pesan Segitiga dengan huruf “F”

Saat anda melihat sebuah segitiga kecil yang diikuti huruf “F”, ini artinya kamera tidak bisa mendeteksi keberadaan lensa. Jika saat ini lensa sudah terpasang, coba pastikan posisi lensa sudah terpasang dengan benar dan terkunci dengan baik. Coba juga untuk melepas lensa dan lalu memasangnya lagi sampai pesan tersebut hilang.

Pesan (-E-) Yang Terus Menerus

Ini artinya memory card tidak ditemukan di kamera. Kalau anda yakin memory card sudah terpasang, coba keluarkan dan pasang lagi lalu amati hasilnya. Coba juga gunakan memory card lain siapa tahu memory card yang ini sudah ngadat. Jika pesan terus muncul bagaimanapun anda mengatasinya, ada kemungkinan koneksi dudukan pin memroy card didalam sudah bengkok atau rusak. Kalau ini yang terjadi, mau tidak mau anda harus membawanya ke service center.

Pesan “CHA/CHR” Berkedip

Pesan error ini mengindikasikan adanya masalah denga memory card. Penyebab utama pesan ini muncul adalah saat kita mengimport foto dari memory card ke komputer, kit lalu menghapusnya lewat komputer dan bukan memformatnya di kamera. Menghapus file tanpa memofrmat bukanlah langkah yang tepat, dan banyak kamera DSLR menjadi bermasalah dengan ini.
Hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan memformat memory card di kamera dan bukan di komputer. Kalau anda tidak tahu cara memformat meory card di kamera, baca manual kamera anda.
Artikel mendatang akan membahas pesan error di kamera DSLR Canon.

Saturday, May 18, 2013

Rating: Kamera DSLR Nikon Base On Skor DxOMark

DxOMark adalah salah satu nama terpercaya untuk membandingkan kualitas sensor dalam sebuah kamera. Rating yang dikeluarkan DxOMark untuk kualitas sensor sebuah kamera selalu ditunggu. Kalau DP Review menilai sebuah kamera secara kualitas keseluruhan (harga, kehandalan, kecepatan dll), maka DxOMark lebih secara kuantitas berdasarkan pengujian karakteristik sensor di lingkungan laboratorium (DxOMark adalah produk dari lab DxO).
Kamera dslr nikon
Berikut ini rating untuk kamera DSLR Nikon dari DxOMark sampai dengan Januari 2013. Ranking dinilai dari skor keseluruhan. Namun penting juga untuk melihat skor per kategori: untuk foto portrait adalah skor warna, untuk landscape adalah skor dynamic range sementara untuk sports adalah kinerja di ISO tinggi, makin tinggi skor makin bagus kualitas sensornya. Silahkan:

Peringkat Pertama, Nikon D800E

  • Skor keseluruhan : 96
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 25,8
  • Skor landscape (dynamic range) : 14,3
  • Skor sports (ISO low lights) : 2979

Peringkat Kedua, Nikon D800

  • Skor keseluruhan : 95
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 25,3
  • Skor landscape (dynamic range) : 14,4
  • Skor sports (ISO low lights) : 2853

Peringkat Ketiga, Nikon D600

  • Skor keseluruhan : 94
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 25,1
  • Skor landscape (dynamic range) : 14,2
  • Skor sports (ISO low lights) : 2980

Peringkat Keempat, Nikon D4

  • Skor keseluruhan : 89
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 24,7
  • Skor landscape (dynamic range) : 13,1
  • Skor sports (ISO low lights) : 2955

Peringkat Kelima, Nikon D3X

  • Skor keseluruhan : 88
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 24,7
  • Skor landscape (dynamic range) : 13,7
  • Skor sports (ISO low lights) : 1992

Peringkat Keenam, Nikon D5200

  • Skor keseluruhan : 84
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 24,2
  • Skor landscape (dynamic range) : 13,9
  • Skor sports (ISO low lights) : 1284

Peringkat Ketujuh, Nikon D3S

  • Skor keseluruhan : 82
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 23,5
  • Skor landscape (dynamic range) : 12
  • Skor sports (ISO low lights) : 3253

Peringkat Ke-8, Nikon D3200

  • Skor keseluruhan : 81
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 24,1
  • Skor landscape (dynamic range) : 13,2
  • Skor sports (ISO low lights) : 1131

Peringkat Ke-9, Nikon D3

  • Skor keseluruhan : 81
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 23,5
  • Skor landscape (dynamic range) : 12,2
  • Skor sports (ISO low lights) : 2290

Peringkat Ke-10, Nikon D700

  • Skor keseluruhan : 80
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 23,5
  • Skor landscape (dynamic range) : 12,2
  • Skor sports (ISO low lights) : 2303

Peringkat Ke-11, Nikon D7000

  • Skor keseluruhan : 80
  • Skor portrait (warna, bit depth) : 23,5
  • Skor landscape (dynamic range) : 13,9
  • Skor sports (ISO low lights) : 1167

Wednesday, May 15, 2013

Memahami Konsep Exposure

Seringkali setelah membeli kamera digital baik slr maupun point & shoot, kita terpaku pada mode auto untuk waktu yang cukup lama. Mode auto memang paling mudah dan cepat, namun tidak memberikan kepuasan kreatifitas.
Bagi yang ingin “lulus dan naik kelas” dari mode auto serta ingin meyalurkan jiwa kreatif  kedalam foto-foto yang dihasilkan, ada baiknya kita pahami konsep eksposur. Fotografer kenamaan, Bryan Peterson, telah menulis sebuah buku berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan konsep eskposur secara mudah.
Peterson member ilustrasi tentang tiga elemen yang harus diketahui untuk memahami eksposur, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah Segitiga Fotografi. Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya, bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera.
long eksposure
Ketiga elemen tersebut adalah:
  1. ISO – ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya
  2. Aperture – seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil
  3. Shutter Speed – rentang waktu “jendela’ didepan sensor kamera terbuka
Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut eksposur.  Perubahan dalam salah satu elemen akan mengakibatkan perubahan dalam elemen lainnya.
Perumpamaan Segitiga Eksposur
Mungkin jalan yang paling mudah dalam memahami eksposur adalah dengan memberikan sebuah perumpamaan. Dalam hal ini saya menyukai perumpamaan segitiga eksposur seperti halnya sebuah keran air.
  • Shutter speed bagi saya adalah berapa lama kita membuka keran.
  • Aperture adalah  seberapa lebar kita membuka keran.
  • ISO adalah kuatnya dorongan air dari PDAM.
  • Sementara air yang mengalir melalui keran tersebut adalah cahaya yang diterima sensor kamera.
Tentu bukan perumpamaan yang sempurna, tapi paling tidak kita mendapat ide dasarnya. sebagaimana anda lihat, kalau exposure adalah jumlah air yang keluar dari keran, berarti kita bisa mengubah nilai exposure dengan mengubah salah satu atau kombinasi ketiga elemen penyusunnya. Anda mengubah shutter speed, berarti mengubah berapa lama keran air terbuka. Mengubah Aperture berarti mengubah seberapa besar debit airnya, sementara mengubah seberapa kuat dorongan air dari sumbernya.

Saturday, May 11, 2013

10 Foto Bokeh Dahsyat Untuk Inspirasi Anda

Kita sudah mengenal cara dan trik bagaimana memotret bokeh dan anda juga sudah membaca mengenai Depth Of Field. Nah sekarang waktunya praktek dengan kamera andalan anda.
Namun sebelum anda beraksi, saya ingin menyisipkan beberapa contoh foto bokeh yang semoga bisa menginspirasi anda! silahkan:

High Times oleh Mateee

High Times [Explored Front page]


Untitled oleh D2K6

Paulinka Oleh Atheist Lenses

paulinka4a

Serenity oleh Mustofa Zamani

Serenity

reach! oleh Adam Baker

reach!

The Drongo Love oleh Vinot Chandar

? The Drongo Love ? Happy Valentine's Day ?

A Cutie Pie oleh Dawn Huczek

a cutie-pie

Sight oleh Gianmaria

Sight

NYC oleh vonSchnauzer

NYC

Saying and Doing oleh Simon Hua

Saying and Doing

Wednesday, May 8, 2013

Aperture & Depth of Field

Setiap kali berbicara tentang fotografi dan kamera, kata-kata aperture serta depth of field akan sering sekali keluar. Nah dalam artikel ini belfot akan mencoba membantu anda memahami aperture dan depth of field sehingga cukup jelas bagi pemula.

Memahami Aperture

Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
apertureJadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.

Memahami Depth of Field

Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
PICT0235_mdUntuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.
PICT0236_mdKonsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

Saturday, May 4, 2013

6 Tips Membuat Foto Bokeh Dahsyat Dengan Kamera DSLR

2011/09/24 Galya *photo fro the series "Butterflies' autumn tale"*
Belajar Fotografi sudah mengulas secara dasar mengenai apa itu foto bokeh dan bagaimana cara menghasilkannya. Sekedar mengulang secara singkat, bokeh pada intinya adalah ukuran kualitas blur yang membuat obyek terpisah dari background-nya. Mata kita senang saat melihat foto dengan backgorund yang kabur secara lembut, creamy dan cantik. Salah satu pertanyaan yang paling sering dikirim pembaca adalah, kok bokeh saya masih kurang bagus sih? apa yang salah?
Ada enam faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas foto bokeh kita, penuhi keenamnya maka anda akan mendapatkan bokeh dengan kualitas jempol.

1. Gunakan aperture besar.

Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah setting aperture lensa anda pada bukaan yang besar (terbesar yang diijinkan situasi pemotretan – aperture maksimal). Anda bisa melakukannya dengan menggunakan mode Aperture Priority dan mengubah f kedalam nilai terkecil (putar ring aperture berlawanan arah jarum jam).
Dalam settingan ini secara praktis kita menurunkan depth of field menjadi shallow/dangkal.

2. Kurangi jarak antara kamera dengan obyek foto.

Semakin dekat kita berdiri dari obyek foto, semakin blur background-nya. Semakin dekat obyek foto, fokus lensa juga semakin dekat dan depth of field akan makin menyempit. Cobalah lakukan ini: acungkan jari telunjuk anda didekat gelas yang jauhnya kira-kira 50 cm didepan anda, fokuskan mata anda pada telunjuk, sekarang gerakkan telunjuk tadi mendekat mata anda. Makin dekat telunjuk dengan mata, gelas dibelakangnya akan makin kabur bukan?

3. Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya.

Saat anda memotret teman dan ingin menghasilkan bokeh yang bagus, maka semakin jauh teman tadi dari background dibelakangnya, semakin bagus bokeh yang anda dapatkan. Lihatlah foto dibawah ini, daun yang paling dekat kamera masih terlihat tajam. Tapi semakin menjauh dari kamera, semakin kabur. Sementara daun dengan warna hijau dibelakang sana terlihat kabur sekali.
foto bokeh daun

4. Gunakan focal length terpanjang.

Saat anda memakai lensa zoom, gunakan focal length terpanjang untuk makin memisahkan obyek utama dengan background-nya. Sebagai contoh: saat anda menggunakan lensa maut 70–200 mm, set focal length di posisi 200mm untuk menghasilkan bokeh yang bagus.
Kalau di tas anda tersimpan lensa 300mm, lensa 18–200mm, lensa 14–24mm, pilihlah lensa terpanjang (300mm) kalau tujuan anda menghasilkamn foto bokeh yang maut.

5. Pilih lensa dengan kualitas optik terbaik yang mampu anda beli.

Kualitas bokeh juga sangat dipengaruhi oleh kualitas optik lensa yang kita pakai. Katakanlah anda memilik dua lensa yang focal length maksimalnya sama, contoh: lensa 18–20mm/f5.6 dan lensa 70–200mm/f2.8, karena kualitas optik lensa 70–200mm (biasanya) jauh lebih superior dibandingkan lensa 18–200mm (sehingga harganya juga berlipat-lipat lebih mahal). Maka gunakan lensa 70–200mm tadi, dan sebisa mungkin pakailah di aperture f/2.8. Pastikan anda membaca review sebelum anda membeli lensa.

6. Gunakan lensa prime

Karena makin besar aperture makin bagus pula bokehnya, jika anda memiliki lensa prime, pakailah. Lensa prime atau prime lens atau fixed lens, adalah lensa yang memiliki focal length tunggal alias lensa yang tidak bisa di-zoom. Lensa prime biasanya menghasilkan foto bokeh yang sangat bagus karena memilki bukaan aperture yang sangat besar, tipikal lensa prme adalah 50mm f/1.4, 85mm f/1.4 atau varian murahnya 50mm f/1.8 dan 85mm f/1.8. Nah selamat menghasilkan foto dengan bokeh yang dahsyat.

Wednesday, May 1, 2013

10 Tips Dengan Kamera Pocket/Saku Membuat Foto Bokeh

Bokeh kalau anda belum mengetahuinya adalah karakteristik blur atau daerah diluar fokus yang indah dan bersifat memberi dimensi kedalaman dalam foto anda.
little skipper
Bokeh ini dihasilkan dari kamera pocket mungil Fujifilm Finepix F200EXR
kalau anda pengguna kamera pocket atau saku, jangan khawatir. Karena dengan kamera mungil itupun anda bisa menghasilkan bokeh, meskipun kualitasnya tidak sebagus kamera DSLR atau mirrorless. Pengen tahu caranya membuat bokeh dengan kamera pocket anda? simak 10 tips ini:
10 Tips Agar kamera Pocket atau Saku anda bisa menghasilkan bokeh yang bagus:
  1. Kalau anda menggunakan kamera pocket yang cukup canggih, biasanya disitu ada mode aperture priority, gunakan mode ini. Jika dikamera pocket anda tidak ada mode aperture priority, gunakan mode “Portrait” atau “Macro”.
  2. Natikan flash
  3. Idealnya carilah lokasi dengan cahaya yang cukup terang, outdoor adalah pilihan yang bagus. Kalau terpaksa harus memotret inddor, carilah ruangan dengan banyak jendela dimana cahaya cukup melimpah. Kalau cahaya memang tidak mencukupi pakailah tripod.
  4. Cari subyek foto yang cukup kecil dan memiliki tekstur atau kontras yang cukup sehingga kamera gampang mengunci fokus.
  5. Buat subyek terpisah dari background-nya. Sebagai contoh, saat anda memotret sebuah gelas diatas meja, pastikan obyek lain dibelakang gelas tersebut terpisah agak jauh. Jika jarak background kurang jauh, maka semua akan terlihat tajam difoto sehingga anda tidak menghasilkan bokeh.
  6. Agar bokeh maksimum, carilah background yang memiliki pola mencolok atau memiliki pantulan, misal kaca atau logam. Ini agar bokeh di foto terlihat lebih manis.
  7. Pegang kamera pocket anda sedekat mungkin dengan subyek utama yang anda ingin terlihat tajam.
  8. Kunci fokus pada subyek tersebut, pencet tombol shutter separuh
  9. Ambil foto dan periksa hasilnya di layar LCD, pastikan subyek utama terlihat tajam sementara backgroundnya tampak blur.
  10. Kalau kamera pocket anda memiliki optical zoom, gunakan zoom maksimal. Perhatikan, hanya optical zoom bukan digital zoom.
Dandelion bokeh
Bokeh dalam foto ini dihasilkan dari kamera pocket Canon Powershoot G12
Nah, selamat mencoba. kalau anda menggunakan kamera DSLR, baca 6 tips foto bokeh dengan DSLR anda.

 
Design by fotografer.net