11. Kasih si model mainan.
Menjadi obyek foto alias model itu bukan pekerjaan gampang, kalau
kita memotret ukurannya jelas: eksposur-komposisi-cahaya dll, kalau
model tidak ada yang terukur pasti. Hanya ada mereka versus si
fotografer + lensa moncong besar. Untuk membantu mereka rileks, bawalah
beberapa prop (dari property), misal: bunga, topi, permen karet,
mainanan anak, kursi, buku dll. Dengan begitu mereka bisa bermain-main
dengan prop tadi dan menjadi rileks.
12. Saat memotret kelompok, arahkan fokus di orang yang terdekat dengan kamera.
Anda akan menyesalinya jika tidak, arahkan fokus di muka orang yang
terdekat dengan kamera. Kalau andamengarahkan fokus di tempat lain,
biasanya wajah orang terdekat akan sedikit tidak fokus jika kita
menggunakan aperture besar.
13. Periksa ketajaman foto dengan mengecek bulu mata.
Agak susah mengecek tajam tidaknya foto dari LCD kamera, tapi tetap
bisa dikerjakan. Zoom foto semaksimal mungkin lalu scroll ke arah bulum
mata atau alis. Kalau anda bisa melihat masing-masing bulu mata terlihat
tajam berarti foto anda akan super tajam, kalau tidak, jangan malas…
ulangi.
14. Kalau anda hobi foto portrait, beli vertical grip.
Selain memberi ekstra batere, vertical grip juga sangat memudahkan
kita dalam mengkomposisi foto dengan orientasi vertikal. Selain itu
tangan menjadi lebih lincah saat beroperasi dalam orientasi vertikal.
15. Untuk foto candid, gunakan lensa tele.
Untuk membuat foto candid yang baik, anda harus “menghilang” dari
lokasi. Artinya orang tersebut tidak akan begitu sadar akan keberadaan
anda mengincar wajahnya. Dalam sebuah acara: wedding, pesta atau
kumpul-kumpul, keluarkan lensa tele anda dan “menghilanglah” dari
lokasi. Anda bisa memotret orang tersebut dari kejauhan tanpa dia
menyadarinya sehingga ekspresinya benar-benar lepas dan spontan.
16. Untuk foto portrait jalanan (street), gunakan lensa kecil dan kamera kecil.
Berkeliaran dijalan atau pasar dengan lensa monster dan kamera kelas
kakap akan membuat nervous orang-orang, maka gunakan lensa dan kamera
yang tidak terlalu mencolok.
17. Beromunikasilah secara jelas.
Kemampuan berkomunikasi secara jelas adalah syarat penting untuk
fotografer portrait. Interaksi yang baik dengan model akan membantu kita
menghasilkan foto yang bagus, begitu pula saat mendiskusikan konsep
pemotretan, menentukan lokasi, jenis pakaian dll.
18. Manfaatkan reflektor cahaya alami.
Saat memotret di pantai dengan pasir putih, pasir putih adalah
reflektor alami yang bagus. Saat memotret di kota, kita bisa
memanfaatkan mobil warna silver atau tembok. Saat memotret di danau, air
adalah pemantul cahaya alami. Jangan menyerah jika anda lupa membawa
atau memang tidak punya reflektor.
19. Tunggu saat mendung.
Saat mendung adalah saat yang bersahabat bagi fotografer portrait.
Mendung membuat cahaya matahari menjadi rata dan lembut karena mendung
menjadi reflektor raksasa di atas sana.
20. Saat memotret anak-anak yang bermain, gunakan continous mode.
Memotret anak-anak yang sedang main bola, berlarian atau bermain
lompat tali membutuhkan kecepatan. Gunakan shutter priority, set shutter
yang cepat. Lalu ubah mode ke continous mode.
Posted in: Pemula,Tips and Trik,Tutorial
Email This
BlogThis!
Share to Facebook
0 comments:
Post a Comment